Minggu, 02 Februari 2014

WE LOVE SAPEN

aku bingung mau mulai dari mana seolah seperti kaku untuk mengungkapkan semua perasaan ini. tak terasa tanggal 9 semakin dekat dan semakin cepat. semakin membuat perasaan ini tak menetu dan bercampur jadi satu. dimana saat itu semua kegiatan sapen disetiap minggu tak lagi seperti dulu, tak ada lagi senyum dan tawa riang dari anak-anak yg luar biasa yg selalu bikin kangen dan bikin ketagihan ke sapen setiap minggu tanpa melewatkannya

Kuingit saat pertama kali aku datang dan ikut kegiatan jendela di sapen, saat itu aku benar-benar seperti sesorang yg sedang di ospek dan anak-anaknya sebagai panitianya, dimana aku hanya coba mengikuti apa yg mereka mau, dan yg paling kuingat saat itu aku masih jutek-jutekan sama seorang anak yg suka dipanggil nomi yang sekarang sudah menjadi dekat sekali bagai terikat persaudaraan seperti adikku sendiri adik yg selalu aku sayangin.

Semakin hari semakin dekat dan semakin terikat, tak ada lagi batas diantara aku dan anak-anak sapen, sampai mereka bukan lagi seorang anak didik tapi seperti seorang sahabat-sahabat kecil yg akan membuat semua jadi lebih baik.

Semua perbedaan menjadi satu dalam canda, tawa yang dibalut dengan kebahagian. setiap kesana dan berkumpul bersama mereka sungguh rasa lelah dan rasa jenuh hilang karena mereka menyambutku dengan luar biasa seperti menyambut kakak yg mereka cintai datang.
"mas Azri mas Azriiiii" teriak mereka saat aku datang.
"mas Gundul datang mas Gundul datang" teriak mereka saat kepalaku sedang gundul.
hati siapa yg tak senang ketika semua orang menyayangi kita bahagia dengan adanya kita, itulah yg kurasakan saat anak-anak sapen memanggilku.

bahkan mereka tak sungkan lagi bercerita, curhat dan sejenisnya kepada kita dikala mereka merasa dekat dan nyaman kepada kita, seperti rafi bercerita banyak kepadaku tentang kesehariannya, tentang film kartun dan masih banyak lagi dia bagaikan ngbrol sama teman seusianya dia, sungguh bahagia hati ini.

dan kuingat pula adalah saat deswita, fafa dan salma surat-suratan kepadaku yg padahal jaraknya cuma 1 meter lebih dikit, dan salah satu isi surat mereka bertuliskan "MAS GUNDUL JELEK LOVE YOU", senyum dan tawa kecilku kulemparkan kepada mereka saat aku membaca tulisan mereka. masih banyak kejadian-kejadian yg membuatku tersenyum lebar dan makin menyayangi mereka saat berada disana.

sungguh aku merasakan kebahagianku saat berkumpul, belajar, dan bercanda serta tertawa riang bersama mereka. sangat sulit untuk melepaskan semua yg telah menjadi dekat dan menjadi satu bagian. sangat sedih jika tau semua bakal tak lagi sama.

mungkin nanti tak ada lagi yg bilang mas gundul mas gundul, ga ada lagi yg bercerita tentang kesehariannya kayak rafi, ga ada lagi yg ngajak beli tempura kayak jelita, ga ada lagi yg bilang mas gendong mas seperti nomi, ah masih banyaklah yg akan membuat aku kehilangan banget nantinya dari mereka.

sulit melepaskan anak-anak sapen yg luar biasa seperti raffi, rizky, rakka, rahmat, yahya, dika, oki, yoga, ibnu, sammy, nomi, laras, safa, fafa, salma, deswita, ayi(rani), abel, jelita, alya, mba yuni, mareta, raya dan semuanya yg selalu akan ada di hati ini.

mungkin kita ga akan sering ketemu lagi namun jgn pernah memutuskan tali yg sudah diikat, tetep berkomunikasi untuk menjaga semuanya, kalian tetep rajin belajar dan membaca agar kelak menjadi orang yg bermanfaat buat negeri ini. sungguh tak kuasa menahan kesedihan dan air mata ini tapi yakinlah kita kan tetap selalu menjadi keluarga besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar