Minggu, 09 Februari 2014

The Big Moment with Sapen

Final Project Sapen "Pelangi Kreasi Sapen dalam sebuah cerita", dimulai...

rasa deg deg kan sempat menghampiri seketika melihat anak-anak latihan nari saat gladi resik yg masih berantakan, tapi apa yg terjadi? anak-anak tampil memalukan? oh tidak mereka sukses membuat aku terperanga dengan apa yg mereka tunjukan. jauh bgt dari latihan saat galdiresik mereka sungguh tampil luar biasa, ga ada lagi main main ga ada lagi salah posisi ga ada lagi mondar mandir sana sini, semua kompak semua rapi semua tertib dan semua menari dengan apa yg diajarkan kak Gina dan kak Ruzi.
tak hanya saya semua kakak jendelist lainnya pun seolah tak percaya dengan apa yg mereka tunjukan, rasa puas dan bangga terlempar dari setiap kakak jendelist, adik-adik sapen seolah ingin menunjukan yang terbaik dan yang terhebat didepan orang tua mereka, saya dan kakak jendelist lainnya, kalian berhasil sahabat-sahabat kecilku membuatku dan kakak jendelist suprise, amazing!!

ga hanya di pentas nari doang, mereka menunjukan bakat-bakat akting mereka di sebuah film yang mereka bintangi yang berjudul "Bawang Merah dan Bawang Putih" yang membuat para orang tua mereka antusias melihat anak-anak mereka. aku melihat orang tua mereka tersenyum, tertawa dengan anak-anak lakukan di film Bawang Merah dan Bawang Putih, ada sedikit obrolan dengan dua adik kecilku yg aku sangat sayangi, Nomi dan Yahya.
Nomi : Mas mas itu ikannya beneran?
Me : iya Beneranlah, kerenkan nom?
Nomi : iya mas, itu ikannya yg ngomong mas ?
Me : iyadong kan namanya juga ikan ajaib.
tiba-tiba Farah dari kejauhan : eh itu kayak suaranya mba puput
Nomi : ah mas nih itu suara mba puput kan
Me : hahahha iya itu suaranya mba puput
Nomi : mas itu ikannya dimakan beneran dibuat pepes, kasian mas
Me : enggak itu beli ikannya di warung padang hahahaa
Nomi : ah syukurlah aku kira itu ikan beneran mas
selesai berbincang dengan Nomi, aku juga ngobrol dengan mahluk yang menggemaskan
Me : Yahya mana kamu mana ?
Yahya : sek sek , nanti aku karo dika karo rahmat.
Me : haahahha yo yo yo
Yahya : ndelok ndelok mas aku karo dika karo rahmat hahaaha (yahya ketawa dengan ciri khas dan itonasinya)
aku yg disampingnya hanya ketawa lihat tingkah pola mahluk ajaib satu ini benar-benar sungguh menggemaskan.

    ...dan ketika sampai di penutup dimana anak-anak dan kakak jendelist bergandengan tangan naik kepanggung, kebetulan aku mendapatkan dua orang spesial karena mreka sangat dekat kepadaku yaitu Laras dan Nomi. tapi saat itu mareta belum dapet anaknya dan dia bilang kepadaku boleh ga anaknya minta satu, Laras dan Nomi pun berdiskusi kecil siapa yg mau ikut aku dan siapa yg ikut mareta, peratamanya saat itu laras yg ikut mareta dan nomi ikut aku, eh tiba-tiba nomi minta tukuran dengan laras, dan naiklah aku sama laras ke panggung sebagai kakak dan adik yg terakhir.

disaat penutupan diputarlah lagu yang benar-benar menyentuh "Lagu Cinta Untuk Mama", disana suasana pecah anak-anak pun mulai menitihkan air matanya satu persatu dan ditambah puisi yang dibacakan sama deswita semakin membuatku larut, dan tak hanya anak-anak para orang tua pun terharu saat anak-anaknya menyanyikan lagu cinta untuk mama yang dipersembahkan kepada mereka. dan momen yg mungkin bisa kubilang paling ga kuinginkan, yaitu momen perpisahan dimana semua anak-anak sambil menangis mendatangi dan memeluk kakak-kakak jendelist, aku yg tdinya coba untuk menahan tapi akhirnya aku melepaskan air mataku juga aku tak kuasa berpisah dengan sahabat-sabahat kecilku yg luar biasa, semua aku peluk dan aku berikan pesan : rajin belajar, rajin membaca, dan sayang orang tua, merekapun mengiyakan pesan yg kuberikan sambil menangis terharu dan sedih. seketika itu nomi dan laras mendatangiku akupun tak tau harus apalagi selain memeluk mereka erat-erat, sambil bilang aku sayang kalian. dan saat itu juga aku minta gina fotoin aku sama mereka, sungguh akupun semakin tak kuasa menahan air mataku, setelah sedikit berlalu dan aku sudah sedikit bisa mengapus air mataku tiba-tiba datang seorang anak dan langsung memelukku dia bilang kepadaku "mas jangan lupain aku ya mas" dan tetes air matapun keluar kembali sambil menjawab aku ga pernah lupain kalian, dan seorang anak itu yang memelukku dan berkata seperti itu ialah jelita. ow amazing dan mengharukan sekali hari ini, sungguh pecah banget..

dan bahkan inipun aku menulis sambil terharu dan menahan tetes-tetes air yang mau keluar dari mataku. mungkin kita ga akan sering ketemu lagi namun jgn pernah memutuskan tali yg sudah diikat, tetep berkomunikasi untuk menjaga semuanya, kalian tetep rajin belajar dan membaca agar kelak menjadi orang yg bermanfaat buat negeri ini. sungguh tak kuasa menahan kesedihan dan air mata ini tapi yakinlah kita kan tetap selalu menjadi keluarga besar.

Minggu, 02 Februari 2014

WE LOVE SAPEN

aku bingung mau mulai dari mana seolah seperti kaku untuk mengungkapkan semua perasaan ini. tak terasa tanggal 9 semakin dekat dan semakin cepat. semakin membuat perasaan ini tak menetu dan bercampur jadi satu. dimana saat itu semua kegiatan sapen disetiap minggu tak lagi seperti dulu, tak ada lagi senyum dan tawa riang dari anak-anak yg luar biasa yg selalu bikin kangen dan bikin ketagihan ke sapen setiap minggu tanpa melewatkannya

Kuingit saat pertama kali aku datang dan ikut kegiatan jendela di sapen, saat itu aku benar-benar seperti sesorang yg sedang di ospek dan anak-anaknya sebagai panitianya, dimana aku hanya coba mengikuti apa yg mereka mau, dan yg paling kuingat saat itu aku masih jutek-jutekan sama seorang anak yg suka dipanggil nomi yang sekarang sudah menjadi dekat sekali bagai terikat persaudaraan seperti adikku sendiri adik yg selalu aku sayangin.

Semakin hari semakin dekat dan semakin terikat, tak ada lagi batas diantara aku dan anak-anak sapen, sampai mereka bukan lagi seorang anak didik tapi seperti seorang sahabat-sahabat kecil yg akan membuat semua jadi lebih baik.

Semua perbedaan menjadi satu dalam canda, tawa yang dibalut dengan kebahagian. setiap kesana dan berkumpul bersama mereka sungguh rasa lelah dan rasa jenuh hilang karena mereka menyambutku dengan luar biasa seperti menyambut kakak yg mereka cintai datang.
"mas Azri mas Azriiiii" teriak mereka saat aku datang.
"mas Gundul datang mas Gundul datang" teriak mereka saat kepalaku sedang gundul.
hati siapa yg tak senang ketika semua orang menyayangi kita bahagia dengan adanya kita, itulah yg kurasakan saat anak-anak sapen memanggilku.

bahkan mereka tak sungkan lagi bercerita, curhat dan sejenisnya kepada kita dikala mereka merasa dekat dan nyaman kepada kita, seperti rafi bercerita banyak kepadaku tentang kesehariannya, tentang film kartun dan masih banyak lagi dia bagaikan ngbrol sama teman seusianya dia, sungguh bahagia hati ini.

dan kuingat pula adalah saat deswita, fafa dan salma surat-suratan kepadaku yg padahal jaraknya cuma 1 meter lebih dikit, dan salah satu isi surat mereka bertuliskan "MAS GUNDUL JELEK LOVE YOU", senyum dan tawa kecilku kulemparkan kepada mereka saat aku membaca tulisan mereka. masih banyak kejadian-kejadian yg membuatku tersenyum lebar dan makin menyayangi mereka saat berada disana.

sungguh aku merasakan kebahagianku saat berkumpul, belajar, dan bercanda serta tertawa riang bersama mereka. sangat sulit untuk melepaskan semua yg telah menjadi dekat dan menjadi satu bagian. sangat sedih jika tau semua bakal tak lagi sama.

mungkin nanti tak ada lagi yg bilang mas gundul mas gundul, ga ada lagi yg bercerita tentang kesehariannya kayak rafi, ga ada lagi yg ngajak beli tempura kayak jelita, ga ada lagi yg bilang mas gendong mas seperti nomi, ah masih banyaklah yg akan membuat aku kehilangan banget nantinya dari mereka.

sulit melepaskan anak-anak sapen yg luar biasa seperti raffi, rizky, rakka, rahmat, yahya, dika, oki, yoga, ibnu, sammy, nomi, laras, safa, fafa, salma, deswita, ayi(rani), abel, jelita, alya, mba yuni, mareta, raya dan semuanya yg selalu akan ada di hati ini.

mungkin kita ga akan sering ketemu lagi namun jgn pernah memutuskan tali yg sudah diikat, tetep berkomunikasi untuk menjaga semuanya, kalian tetep rajin belajar dan membaca agar kelak menjadi orang yg bermanfaat buat negeri ini. sungguh tak kuasa menahan kesedihan dan air mata ini tapi yakinlah kita kan tetap selalu menjadi keluarga besar.